21.02 -
No comments
Pembangunan Ekonomi Mencakup Pertumbuhan Ekonomi ditambah perubahan-perubahan
Pada
hakikatnya ekonomi adalah sebuah titik tumpu dalam kehidupan berserikat,
berbangsa dan bernegara. Ekonomi menentukan genre sebuah negara bahwa negara
tersebut dapat dikatakan maju atau tidaknya. Dicerminkan melalui pendapatan
perkapita per tahun serta biaya hidup yang dapat dikategorikan tinggi atau
rendah dari suatu negara. Masyarakat merupakan objek utama dari sebuah
permasalahan ekonomi yang melanda suatu negara. Ibarat kata , masyarakat merupakan sebuah
peran utama yang apabila terjadinya krisis ekonomi akan terus berkaitan dengan
sifat dan karakteristik social budaya serta karakteristik
demografinya seperti tingkat pendidikannya, cara memperoleh fasilitas
kesehatan, jumlah anggota keluarga, cara memperoleh air bersih, dan sebagainya.
Kondisi awal
krisis perekonomian Indonesia terjadi pada tahun 1997, yang menempuh puncaknya
pada tahun 1998 dengan keadaan yang sangat tragis. Selama periode sembilan
bulan pertama 1998, merupakan periode paling hiruk pikuk dalam perekonomian.
Krisis yang sudah berjalan enam bulan selama tahun 1997,berkembang semakin
buruk dalam tempo cepat. Dampak krisis pun mulai dirasakan secara nyata oleh
masyarakat dan dunia usaha. Krisis yang semula hanya berawal dari krisis nilai
tukar Baht di Thailand 2 Juli 1997, dalam tahun 1998 dengan cepat berkembang
menjadi krisis ekonomi, berlanjut lagi krisis sosial kemudian ke krisis
politik. Dana Moneter Internasional (IMF) mulai turun tangan sejak Oktober
1997, namun terbukti tidak bisa segera memperbaiki stabilitas ekonomi dan
rupiah. Bahkan situasi seperti ini lepas kendali, bagai layang-layang yang
putus talinya. Krisis ekonomi Indonesia bahkan tercatat sebagai yang terparah
di Asia Tenggara. Akhirnya, krisis perekonomian juga berkembang menjadi krisis
total yang melumpuhkan seluruh
sendi-sendi kehidupan bangsa. Bahkan kursi atau tahta mantan Presiden Soeharto pun goyah, dan akhirnya dia resmi
dilengserkan dari Pemerintahan.
Kondisi awal krisis perekonomian
Indonesia terjadi pada tahun 1997, yang menempuh puncaknya pada tahun 1998
dengan keadaan yang sangat tragis. Selama periode sembilan bulan pertama 1998,
merupakan periode paling hiruk pikuk dalam perekonomian. Krisis yang sudah
berjalan enam bulan selama tahun 1997,berkembang semakin buruk dalam tempo
cepat. Dampak krisis pun mulai dirasakan secara nyata oleh masyarakat dan dunia
usaha. Krisis yang semula hanya berawal dari krisis nilai tukar Baht di
Thailand 2 Juli 1997, dalam tahun 1998 dengan cepat berkembang menjadi krisis
ekonomi, berlanjut lagi krisis sosial kemudian ke krisis politik. Dana Moneter
Internasional (IMF) mulai turun tangan sejak Oktober 1997, namun terbukti tidak
bisa segera memperbaiki stabilitas ekonomi dan rupiah. Bahkan situasi seperti
ini lepas kendali, bagai layang-layang yang putus talinya. Krisis ekonomi
Indonesia bahkan tercatat sebagai yang terparah di Asia Tenggara.
Akhirnya, krisis perekonomian juga
berkembang menjadi krisis total yang melumpuhkan seluruh sendi-sendi kehidupan bangsa. Bahkan
kursi atau tahta mantan Presiden Soeharto pun goyah, dan akhirnya dia
dilengserkan.
Setelah terpuruknya perekonomian
Indonesia , hingga saat ini perekenomian Indonesia berangsur – angsur pulih dan
membaik. Dan Saat ini Indonesia sudah masuk menjadi kategori negara berkembang
dengan pendapatan perkapita 600 – 1200 U$ / tahun.
Lantas bagaimana kondisi pertumbuhan
ekonomi Indonesia di saat krisis ekonomi global ? Dalam lima tahun terakhir pun, ekonomi Indonesia mampu tumbuh
rerata 5,9 persen per tahun. Bahkan, kata guru Besar Universitas Indonesia ini,
pada 2011 pertumbuhan mencapai 6,5 persen setelah periode krisis ekonomi
1997-1998. ketika banyak
negara gagal mencapai pertumbuhan ekonomi di tengah krisis ekonomi global yang
terjadi dalam beberapa tahun terakhir, Indonesia pada 2011 bisa membukukan
pertumbuhan ekonomi sebesar 6,5 persen.
Mengutip
dari pernyataan Metrotvnews "Dalam
APBN 2012 kita targetkan pertumbuhan 6,7 persen tetapi kita menyadari situasi
global berubah dan kita mengoreksi kembali menjadi 6,5 persen. Ini juga terjadi
di semua negara. Yang penting pertumbuhan diatas 6,5 persen, itulah yang kita
harus jaga. Kalau ini berhasil maka tahun depan lebih tinggi, tentu dengan
pemerataan dan keadilan yang lebih baik," kata Kepala Negara.
Dapat dikatakan
“Economic Development = Economic growth + changes “
Setelah melewati krisis ekonomi, perubahan struktur Indonesia terlihat
dari semakin menurunnya pangsa sektor primer dari tahun 2000 sampai 2004.
Pangsa sektor primer terus mengalami penurunan dari 27,67 persen pada tahun 2000
menjadi 23,28 persen pada tahun 2004. Pada periode yang sama, pangsa sektor
sekunder terhadap PDB justru cenderung mengalami peningkatan dari 33,86 persen
pada tahun 2000 menjadi 35,69 persen pada tahun 2004, walaupun pada tahun 2003
sempat mengalami penurunan sebesar 0,2 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
Pangsa sektor tersier pada tahun 2000-2004 tidak mengalami perubahan yang cukup
berarti, pada tahun 2000-2001 pangsa sektor ini mengalami penurunan, namun pada
tahun 2002-2003 mengalami kenaikan. Pada tahun 2003 pangsa sektor tersier
adalah sebesar 41,07 persen, meningkat
1,1 persen dibandingkan tahun sebelumnya dan turun 0,03 persen pada tahun 2004.
Selama tahun 2005-2010, sektor yang terlihat cenderung meningkat
pangsanya terhadap PDB adalah sektor primer. Pangsa sektor primer pada tahun
2010 adalah sebesar 26,49 persen, meningkat jika dibandingkan tahun 2005 yang
memiliki pangsa sebesar 24,27 persen saat itu. Pada tahun 2008-2010 sektor
sekunder dan tersier terlihat memiliki pangsa yang relatif mirip terhadap PDB
yaitu berkisar antara 35,89 persen sampai 37,62 persen. Namun, secara umum
pangsa sektor primer masih tetap berada di bawah pangsa sektor sekunder dan
tersier.
Jika kita lihat dari hasil analisis deskriptif di atas, maka dapat
ditarik sebuah kesimpulan bahwa telah terjadi perubahan struktur ekonomi di
Indonesia selama tahun 1983-2010. Sejak tahun 1985, peran sektor primer telah
digeser oleh sektor tersier, kemudian pada tahun 1993 sektor primer kembali
digeser oleh sektor sekunder. Pada tahun 2009 sektor sekunder merupakan sektor
yang memiliki peran paling besar terhadap PDB, namun pada tahun 2010 kembali
digeser oleh sektor tersier. Sampai tahun 2010 peran sektor primer masih berada
di bawah sektor tersier dan sekunder. Hal ini menunjukan bahwa proses
transformasi struktur ekonomi Indonesia telah menuju ke arah industrialisasi,
dimana peran sektor primer mulai digantikan oleh peran sektor lainnya, terutama
sektor sekunder yang mengalami peningkatan kontribusi cukup besar dan
signifikan hampir di tiap tahun dibanding sektor lainnya.
Sumber :
1. Republika.co.id
2. Metrotvnews.com
0 comments:
Posting Komentar