Senin, 11 Juni 2012

21.02 - No comments

Pembangunan Ekonomi Mencakup Pertumbuhan Ekonomi ditambah perubahan-perubahan



            Pada hakikatnya ekonomi adalah sebuah titik tumpu dalam kehidupan berserikat, berbangsa dan bernegara. Ekonomi menentukan genre sebuah negara bahwa negara tersebut dapat dikatakan maju atau tidaknya. Dicerminkan melalui pendapatan perkapita per tahun serta biaya hidup yang dapat dikategorikan tinggi atau rendah dari suatu negara. Masyarakat merupakan objek utama dari sebuah permasalahan ekonomi yang melanda suatu negara.  Ibarat kata , masyarakat merupakan sebuah peran utama yang apabila terjadinya krisis ekonomi akan terus berkaitan dengan sifat dan karakteristik  social budaya serta karakteristik demografinya seperti tingkat pendidikannya, cara memperoleh fasilitas kesehatan, jumlah anggota keluarga, cara memperoleh air bersih, dan sebagainya.
                Kondisi awal krisis perekonomian Indonesia terjadi pada tahun 1997, yang menempuh puncaknya pada tahun 1998 dengan keadaan yang sangat tragis. Selama periode sembilan bulan pertama 1998, merupakan periode paling hiruk pikuk dalam perekonomian. Krisis yang sudah berjalan enam bulan selama tahun 1997,berkembang semakin buruk dalam tempo cepat. Dampak krisis pun mulai dirasakan secara nyata oleh masyarakat dan dunia usaha. Krisis yang semula hanya berawal dari krisis nilai tukar Baht di Thailand 2 Juli 1997, dalam tahun 1998 dengan cepat berkembang menjadi krisis ekonomi, berlanjut lagi krisis sosial kemudian ke krisis politik. Dana Moneter Internasional (IMF) mulai turun tangan sejak Oktober 1997, namun terbukti tidak bisa segera memperbaiki stabilitas ekonomi dan rupiah. Bahkan situasi seperti ini lepas kendali, bagai layang-layang yang putus talinya. Krisis ekonomi Indonesia bahkan tercatat sebagai yang terparah di Asia Tenggara. Akhirnya, krisis perekonomian juga berkembang menjadi krisis total yang melumpuhkan  seluruh sendi-sendi kehidupan bangsa. Bahkan kursi atau tahta mantan Presiden  Soeharto pun goyah, dan akhirnya dia resmi dilengserkan dari Pemerintahan.
Kondisi awal krisis perekonomian Indonesia terjadi pada tahun 1997, yang menempuh puncaknya pada tahun 1998 dengan keadaan yang sangat tragis. Selama periode sembilan bulan pertama 1998, merupakan periode paling hiruk pikuk dalam perekonomian. Krisis yang sudah berjalan enam bulan selama tahun 1997,berkembang semakin buruk dalam tempo cepat. Dampak krisis pun mulai dirasakan secara nyata oleh masyarakat dan dunia usaha. Krisis yang semula hanya berawal dari krisis nilai tukar Baht di Thailand 2 Juli 1997, dalam tahun 1998 dengan cepat berkembang menjadi krisis ekonomi, berlanjut lagi krisis sosial kemudian ke krisis politik. Dana Moneter Internasional (IMF) mulai turun tangan sejak Oktober 1997, namun terbukti tidak bisa segera memperbaiki stabilitas ekonomi dan rupiah. Bahkan situasi seperti ini lepas kendali, bagai layang-layang yang putus talinya. Krisis ekonomi Indonesia bahkan tercatat sebagai yang terparah di Asia Tenggara.
Akhirnya, krisis perekonomian juga berkembang menjadi krisis total yang melumpuhkan  seluruh sendi-sendi kehidupan bangsa. Bahkan kursi atau tahta mantan Presiden Soeharto pun goyah, dan akhirnya dia dilengserkan.
Setelah terpuruknya perekonomian Indonesia , hingga saat ini perekenomian Indonesia berangsur – angsur pulih dan membaik. Dan Saat ini Indonesia sudah masuk menjadi kategori negara berkembang dengan pendapatan perkapita 600 – 1200 U$ / tahun.
Lantas bagaimana kondisi pertumbuhan ekonomi Indonesia di saat krisis ekonomi global ? Dalam lima tahun terakhir pun, ekonomi Indonesia mampu tumbuh rerata 5,9 persen per tahun. Bahkan, kata guru Besar Universitas Indonesia ini, pada 2011 pertumbuhan mencapai 6,5 persen setelah periode krisis ekonomi 1997-1998. ketika banyak negara gagal mencapai pertumbuhan ekonomi di tengah krisis ekonomi global yang terjadi dalam beberapa tahun terakhir, Indonesia pada 2011 bisa membukukan pertumbuhan ekonomi sebesar 6,5 persen.
Mengutip dari pernyataan Metrotvnews "Dalam APBN 2012 kita targetkan pertumbuhan 6,7 persen tetapi kita menyadari situasi global berubah dan kita mengoreksi kembali menjadi 6,5 persen. Ini juga terjadi di semua negara. Yang penting pertumbuhan diatas 6,5 persen, itulah yang kita harus jaga. Kalau ini berhasil maka tahun depan lebih tinggi, tentu dengan pemerataan dan keadilan yang lebih baik," kata Kepala Negara.

Dapat dikatakan
Economic Development = Economic growth + changes “

Setelah melewati krisis ekonomi, perubahan struktur Indonesia terlihat dari semakin menurunnya pangsa sektor primer dari tahun 2000 sampai 2004. Pangsa sektor primer terus mengalami penurunan dari 27,67 persen pada tahun 2000 menjadi 23,28 persen pada tahun 2004. Pada periode yang sama, pangsa sektor sekunder terhadap PDB justru cenderung mengalami peningkatan dari 33,86 persen pada tahun 2000 menjadi 35,69 persen pada tahun 2004, walaupun pada tahun 2003 sempat mengalami penurunan sebesar 0,2 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Pangsa sektor tersier pada tahun 2000-2004 tidak mengalami perubahan yang cukup berarti, pada tahun 2000-2001 pangsa sektor ini mengalami penurunan, namun pada tahun 2002-2003 mengalami kenaikan. Pada tahun 2003 pangsa sektor tersier adalah sebesar  41,07 persen, meningkat 1,1 persen dibandingkan tahun sebelumnya dan turun 0,03 persen pada tahun 2004.
Selama tahun 2005-2010, sektor yang terlihat cenderung meningkat pangsanya terhadap PDB adalah sektor primer. Pangsa sektor primer pada tahun 2010 adalah sebesar 26,49 persen, meningkat jika dibandingkan tahun 2005 yang memiliki pangsa sebesar 24,27 persen saat itu. Pada tahun 2008-2010 sektor sekunder dan tersier terlihat memiliki pangsa yang relatif mirip terhadap PDB yaitu berkisar antara 35,89 persen sampai 37,62 persen. Namun, secara umum pangsa sektor primer masih tetap berada di bawah pangsa sektor sekunder dan tersier. 
Jika kita lihat dari hasil analisis deskriptif di atas, maka dapat ditarik sebuah kesimpulan bahwa telah terjadi perubahan struktur ekonomi di Indonesia selama tahun 1983-2010. Sejak tahun 1985, peran sektor primer telah digeser oleh sektor tersier, kemudian pada tahun 1993 sektor primer kembali digeser oleh sektor sekunder. Pada tahun 2009 sektor sekunder merupakan sektor yang memiliki peran paling besar terhadap PDB, namun pada tahun 2010 kembali digeser oleh sektor tersier. Sampai tahun 2010 peran sektor primer masih berada di bawah sektor tersier dan sekunder. Hal ini menunjukan bahwa proses transformasi struktur ekonomi Indonesia telah menuju ke arah industrialisasi, dimana peran sektor primer mulai digantikan oleh peran sektor lainnya, terutama sektor sekunder yang mengalami peningkatan kontribusi cukup besar dan signifikan hampir di tiap tahun dibanding sektor lainnya.



Sumber :
1.      Republika.co.id
2.      Metrotvnews.com

0 comments:

Posting Komentar