Selasa, 15 November 2011

08.44 - No comments

resume kelompok 6 : Kepemimpinan Dalam Organisasi

Sebuah hal yang tidak perlu ditanyakan lagi kepada pribadi semua orang " mengapa ingin ikut Organisasi ? " pasti jawaban nya tak lain dan tak bukan pasti " ingin belajar berorganisasi dan ingin melatih kepemimpinan ". Benar sekali ungkapan tersebut sangat kerap terjadi pada kita semua ketika ingin mengkuti suatu kegiatan organisasi. Pada dasarnya memang untuk melatih kepemmimpinan haru sudah ditanam sedari kecil dengan memotivasi diri yang baik, terlebih kita adalah calon penerus dan pemimpin bangsa. Semua berubah, dan jaman pun berubah. Di era globalisasi , perkumpulan dan organisasi sangat marak di mata public dan sudah terdapat dimana-mana. Memang semua tergantung hati nurani, manakah yang termasuk sehati dan sepemikiran dengan kita.
Kembali ke permasalahan kepimimpinan, kalo ditanya apakah kepemimpinan Pemerintah sudah berjalan dengan baik ? pasti jawab nya belum. Menjadi seorang pemimpin memang merupakan suatu challenge tersendiri bagi sesorang dalam suatu kelompok, dimana sesorang dituntut sebagai pengayom, perangkul, dan penanggung jawab atas semua hal yang kemungkinan terjadi. Ini benar - benar menguji mental, emosi, fisik terlebih yang berkaitan dengan suatu konstitusi pemerintahan , Presiden misalnya, Pasti tidak akan terbayang betapa sulit nya menjadi pemimpin yang baik yang pribadi nya dijadikan sebagai panutan bagi rakyat banyak.
Kriteria untuk menjadi seorang Pemimpin tidak serumit yang orang - orang pikir, tetapi lebih dituntut untuk selalu bersahaja, adil, dan tidak ber ombang ambing dalam menangani keputusan. Lalu yang terpikir oleh saya adalah kita ini masih berusia belia 18-19 tahun, apabila contoh nya salah satu dari kita menjadi seorang pemimpin dalam suatu organisasi , mau itu organisasi kecil dr lingkungan RT, RW sampai BEM Fakultas , lalu apa salah kalau keputusan kita dinilai masih terombang ambing ? menurut saya itu wajar , seusia kita sekarang ini memang dibilang masih labil dimana terkadang untuk menentukan sesuatu hal mau terkadang masih terbawa rasa emosi. Fakta tersebut benar m tp justru disitulah alasannya mengapa kita harus ikut dalam aktivitas organisasi ? yah karena amat sangat baik untuk melatih rasa kempimpinan dan tanggung jawab , mutlak perlu sedari dini .
Pada waktu-waktu yang lalu , kelompok 6 membahas tentang suatu studi kasus tentang sebuah aktivitas kecil yang bertajuk " Bike to Work " . Semua tahu kan cycling club sedang marak-marak nya di ikuti bahkan sering mengadakan event seperti sepeda santai dll. Intinya simple , kegiatan ini dibuat rata-rata oleh kalangan bapak - bapak , ibu - ibu yang notabene nya adalah para karyawan kantoran yang sehari - hari nya bekerja di depan monitor jenuh dan memang benar - benar ingin ber olahraga. Pad akkhirnya mereka membentuk suatu komunitas dan tergagas lah konsep " Bike to Work" . ini merupakan sesuatu hal yang sangat baik sekali , yah mungkin jalanan jakarta tidak seperti di Rotterdam yang notabene mempunyai jalur sepeda tersendiri serta 60% bebas polusi dr kendaraan bermotor, tetapi yang sangat dibanggkan adalah bagaimana proses mereka sehingga membentuk seuatu komunitas dan kahirnya secara tidak sadar mereka juga membawa misi go green. Mungkin mustahil kalau bagi orang- orang yang rumah nya jauh, karean skrg ada konsep sepeda lipat yang bisa di jinjing selama mereka dalam kendaraan misalnya kereta api dsb. Selain membawa misi Go green , disini juga melatih kepemimpinan bagaimana orang yang satu bisa meng koordinir anggota lainn nya terlebih dalam memnbuat suatu event . hal- hal tersebut lah yang dapat kita contoh dan ambil hikmah nya.

Senin, 14 November 2011

23.56 - No comments

Resume kelompok 5 : Perubahan dan perkembangan dalam Organisasi

Bukanlah sesuatu yang baru adanya perubahan dan perombakan dalam suatu organisasi. Perombakan tersebut dapat berupa tata susunan struktur kepengurusan bahkan perombakan total. Hal ini demikian kerap terjadi pada beberapa organisasi. Dikarenakan adanya faktor turunnya tingkat penilaian kinerja ketua umum dari masyarakat ataupun tersangkut masalah hukum. Pada aspek ini, masyarakat lah yang murni menilai bagaimana kinerja sesuatu organisasi dalam jangka waktu tertentu apakah menghasilkan kinerja yang baik atau tidak. Biasanya anggota organisasi tersebut punya andil jika merasa ketua mereka sudah menurun kualitas kinerja nya dan segera mengadakan program re-shuffle atau perombakan tatanan ulang strukrur ke organisasian. Sumber masalah yang sering terjadi sebenarnya adalah berasal dari si pemimpin organisasi itu sendiri. Banyak faktor internal maupun eksternal yang membuat mengapa seorang pemimpin mengalami penurunuan kinerja dan dianggap tidak berhasil membawa sentuhan dan nama baik bagi organisasi yang dipimpin nya. Maka patutlah diadakan secara kesepakatan bersama untuk menlakukan re-shuffle struktur organisasi demi kebaikan organisasi itu sendiri.
Pada kali ini Kelompok 5 , membawakan studi kasus tentang PSSI yaitu dengan adanya pergantian Ketua Umum PSSI dari periode sebelumnya yaitu Nurdin Halid. Di masa kepemimpinan Nurdin Halid memiliki beberapa hal yang dianggap kontroversi, antara lain mudahnya Nurdin Halid memberikan ampunan atas pelanggaran. Hal ini menyebabkan oenilian masyarakat terhadap dunia persepakbolaan Indonesia memiliki kinerja yg menurun, sehingga Indonesia seringkali gagal dalam pertandingan. beberapa yang gejala yang membuat kukuhnya Nurdin Halid sebagai Ketua Umum adalah beliau divonis dua tahun penjara akibat tindak pidana korupsi dalam pengadaan minyak goreng. Berdasarkan standar statuta FIFA, seorang pelaku kriminal tidak boleh menjabat sebagai ketua umum sebuah asosiasi sepakbola nasional. Karena alasan tersebut, Nurdin didesak untuk mundur dari berbagai pihak Jusuf Kalla, Ketua KONI dan bahkan FIFA. Oleh alasan tersebut maka sejak 9 Juli 2011, Djohar Arifin Husin resmi menjabat sebagai Ketua Umum PSSI yang baru periode 2011. Indonesia berharap banyak dengan adanya perombakan struktur PSSI ini dan berharap semoga Indonesia semakin berkilai di dunia persepakbolaan.
Menurut saya, Perubahan sebelum memutuskan adanya pergantian dan perombakan strukur organisasi ada baiknya ditelaah dan di compare dengan apakah ada hasil seimbang dari kinerja dan kualitas, serta di bicarakan matang-matang karena ini semua menyangkut arah dan kebaikan sesuatu organisasi tersebut .

Senin, 07 November 2011

07.35 - No comments

Resume kelompok kami : Kesalahan dalam komunikasi

Di dunia ini tidak ada satu manusia pun yang tidak butuh komunikasi, begitu pun pula dengan organisasi yang benar-benar ber kecimplung untuk mendapatkan tujuan demi kepentingan bersama. Komunikasi disini hukumnya wajib karena sangat menunjang pekerjaan dan menjunjung tinggi profesionalitas.
Hakekat nya adalah perlunya hubungan yang baik antara para pengurus organisasi dengan anggota-anggota lain nya agar tercipta suatu hasil yang maksimal, terlebih pada organisasi non profit yang profesionalitas nya dituntut oleh para client nya.
Topik dari kelompok kami yang akan kami ulas adalah bagaimana kesalahan komunikasi itu dapat terjadi dan bagaimana cara mengatasi nya. Pernah mendengar perkataan " Action without words are confusing ? " itu juga melambangkan pentingnya suatu hubungan komunikasi yang baik, inti nya segala bentuk instruksi, perintah, tugas dan lain merupakan contoh suatu organisasi.
Hambatan dalam sebuah komunikasi dalam organisasi sangat sering terjadi dalam dunia organisasi. Meliputi banyak faktor dari segi teknologi yg ada samapai kesalahpahaman yag kerap terjadi antar anggota. Disini peran teknologi sangat besar karena diperkirakan 75% kita mengandalkan teknologi untuk berinteraksi sosial dalam menjalin sebuah hubungan kerja yang notabene untuk mencapai tujuan suatu organisasi tersebut. Misalnay saja untuk berkomunikasi oleh client yang berada di luar negeri misalanya seorang client kita ada di Belanda. Maka disini Internet sangat dibutuhkan misalnya saja sama2 menggunakan SKYPE yang dapat berinteraksi face to face dengan sesorang melalui koneksi internet. hal ini sangat tepat dilakukan karena dapat menhemat suatu budget keperluan, akrena untuk telepon langsung dan bertemu langsung sangatlah memerlukan biaya yang sangat besar. akan tetapi kekruangannya juga sering kali kita jumpai, hal ini karena bandwitch suatu negara kadanng kurang memadai dengan kurangnya akses kecepatan data itu sendiri.

Studi kasus yang kami bahas pada pertemuan minggu yang lalu adalah menganalisa suatu permasalahan dari suatu berita tentang " Roboh nya Wahana Seluncur Ancol. Mengapa ? sebenarnya sekilas pasti tidak akan terlihat kaitan dengan makalah kelompok kami , tapi jika ditelaah sebenarnya ada korelasi dengan kejadian tsb yaitu kurangnya komunikasi antar pengelola wahana.Dibertitakan robohnya wahana akibat naiknya kadar garam dan juga kondisi wahana yang mungkin sudah terlihat tua . Dari segi ini seharusnya ada korelasi daa komunikasi antara pihak2 pengelola dan manajemen itu sendiri itu inisiatif mengganti wahana yang sudah tua demi keselamatan bersama

Jumat, 04 November 2011

19.50 - No comments

Resume kelompok 3 : Proses yang mempengaruhi proses pengambilan keputusan

Sebuah organisasi itu , tak luput dari suatu permasalahan baik itu internal maupun eksternal. Menurut saya kualitas pencitraan sebuah Organisasi dinilai baik atau buruknya adalah cara mereka mengambil sebuah keputusan dan cara memberikan solusi terhadap permasalahan mereka itu sendiri. Banyak faktor yang menyebabkan munculnya permasalahan itu mencuat ,menjadi sesuatu yang serius. Maka dari itu apabila kita sudah mempelajari struktur tingkatan manajemen pada mata kuliah SIM pada semester 2, maka kita akan mengetahui beberapa tingkatan manajemen beserta fungsinya dalam suatu organisasi yang di ibaratkan seperti suatu segitiga, yaitu sbb :

1. TOP LEVEL : dimana menempati puncak paling atas, fungsinya adalah sebagai pihak-pihak yang mengambil keputusan dalaam jangka panjang dalam sebuah perencanaan strategis.
2. MIDDLE LEVEL : menempati puncak kedua yang berfungsi sebagai menentukan perencanaan taktis dalam waktu jangka pendek dan juga sebagai pihak yang melanjutkan (connector) untuk menyampaikan pesan apabila terdapat sesuatu dari pihak LOW LEVEL ke TOP LEVEL.
3. LOW LEVEL : menempati puncak terbawah dalam tingkatan manajemen , fungsinya adalah menjalankan kegiatan operasional sehari-hari.

nah dalam menentukan proses pengambilan keputusan disini haram hukumnya untuk memaksakan kehendak. Karena intinya adalah ini adalah sebuah organisasi punya struktur organisasi dna juga punya banyak anggota , dan disini yang terpenting bagaimana mencapai kata mufakat dalam suatu pengambilan keputusan.

Metode yang digunakan pun beragam, dapat melalui pendapat ahli karena ahli itu sendiri merupakan orang terpercaya dan biasanya saran nya selalu dinilai bijak tetapi ada kalanya semua anggota harus mmebuat kesepakatan bersama dikala suatu permasalahannya itu sudah bersifat benefit dan organisasi itu harus memikirkan juga para anggota dan client terutama para customer .

dari debat kelompok 3 , mereka mengambil sebuha studi kasus tentang naiknya tarif listrik. Kenaikan harga di berbagai hal di Indonesia sudah amat sangat lumrah , karena disebabkan oleh banyak hal dari anjloknya nilai tukar rupiah sampai meminamlisir penggunaan SDA yang telah ada untuk diperbaharui.
pada kasus tersebut ,menimbulkan overeact dari warga Indonesia , karena seperti yang kita lihat mayoritas miskin di Indonesia masih sangat banyak. terlebih masyarakat semua membutuhkan listrik. nah disini lah cycle tingkatan manajemen berfungsi , dari LOW LEVEL yang menangani keluhan warga sampai TOP LEVEL yang mengambil langkah bagaimana solusi terbaik untuk kita semua masyarakat Indonesia. Maka disusunlah penyelidikan kasus2 seperti pencurian listrik yang umumnya dilakukan oleh kaum yang tergolong mampu. dari sini pemerintah dengan pihak PLN pun memberikan solusi agar untuk menghemat listrik dengan cara mematikan smeua aliran listrik yang dianggap tidak terlalu dari jam 12 sampai jam 5 sore . solusi tersebut sebenrnya efektif , tetapi tergnatung pribadi masing2. dan yang paling berdampak besar pada kenaikan tarif listrik adalah para pekerja di bidang Industri kerena mereka harus menaikan tarif biaya pembuatan termasuk listrik karena pasokan listrik yang biasanya di konsumsi pabrik itu voltage nya besar sehingga mempengaruhi biaya produksi.